lanjutan laporan baca Psikologi Kepribadian-Tujuan Psikologi
A.
Tujuan
Psikologi
Psikologi memiliki tujuan yang sama untuk melakukan deskripsi, prediksi,
dan kontrol- dalam hal ini terhadap tingkah laku manusia. Dengan tujuan inilah
parah psikologi mencari pengetahuan. M,ereka memberikan pengetahuan sebagai
informasi yang didapatkan melalui penginderaan fisik.
Manusia dirapatkan sebagai makhluk yang dapat meraih pengetahuan.
Pengetahuan mencakup seluruh esistensis serta semua wilayah tingkah laku
manusia, termasuk penyembuhan fisik dan mental.
Dunia kedokteran, sebagai contoh, barangkali dapat memperlihatkan pada
kita apa yang terjadi jika seseorang berpindah pengetahuan Absolut (Absolute knowlegde) spesialisasi
“super-spesialisasi”.
Akibat menguatnya super-spesialisasi dalam psikologi, para sarjana hanya
memburu keping-keping informasi tentang manusia. Berbagai jenis psikologi dapat
mempelajari aspek yang berbeda khususnya, individu-individu, atau karakteristik
khusus dari manusia. Setiap teori psikologi, termasuk penelitian psikologi,
selalu berhubungan dengan fragmen kecil dari totalitas, satu atau bagian kecil
dari milyaran sel.
Psikologi sendiri adalah alat masyarakat, dan oleh karena itu, memiliki
tujuan-tujuan sosial yang sama dengan masyarakat. Yaitu masyarakat yang
digambarkan Hazrat Pir dengan “ Masyarakat dan pemimpinnya yang merencanakan
banyak sistem yang berbeda dengan satu tujuan
Psikologi sosial berusaha mempelajari beragam corak tingkah laku
manusia, ddan tetap juga mempelajari karakteristik sosialnya bahkan lainkali
diwarnai oleh tujuan khusus yang sifatnya praktis. Psikologi industri
mempelajari tingkah laku manusia yang terkait dengan kerja dan mempelajari
proses pendapatan dan mempertahankan pegawai-pegawai yang berkompoten.
Saat ini budaya Amerika, pengaruh humanistik dirasakan amat kental
sehingga mendorong psikologi untuk menyadur sudut pandang humanistik. Pada
dasarnya humanisme mengajarkan bahwa jawaban terhadap masalah, baik pribadi
maupun sosial terletak pada orang lain. melihat sang pencipta. Robert Ardery
menyatakan bahwa pemikiran sosial kontemporer, termasuk psikologi, “ berpangkal
pada keyakinan bahwa manusia adalah
makhluk yang berkuasa.
B.
Tujuan
sufisme
Tujuan sufisme sangat berbeda dengan tujuan psikologi. Sufisme
menitikberatkan adanya hubungan dengan sumber energiyang akan membuat lampu itu
berfungsi sebagaimana mestinya. Tujuan simbolis ini melipiti dua tujuan yang
juga telah disebutkkan diawal buku ini, yakni mengembangkan manusia sempurna
dan mengembangkan masyarakat yang sempurna.
Fokus pengajaran sufisme adalah agar setiap manusia memiliki pengetahuan
tentang dirinya, sebagaimana benih yang memiliki semua pengetahuan tentang pohon. Sufisme
adalah model terbaik dari pengetahuan diri yang melampaui penampakan realitas
yang diterima dan dipahami oleh pikiran.
Hazarat Pir mendifinisikan pengetahuan diri dalam pengantar The Mystery
of Humanity:
Jika, dengan pikiran yang terbuka dan tulus, seseorang mempertimbangkan
ajaran-ajaran para arif dan hasil pencarian mereka akan pengetahuan maka akan
menjadi jelas bahwa para arif mengajak manusia pada kebenaran. Oleh karena itu
masyarakat akan mendapatkan kesejahteraan, kegembiraan, dan persamaan lalu
menyediakan kesempatan pendidikan dan perkembangan agar mereka dapat menyadari
kemampuan kreatifnya.
Comments
Post a Comment
no SARA NO pornografi