dampak narkoba bagi anak dan remaja
KATA
PENGANTAR
Pertama saya panjatkan Puji dan Syukur kepada Tuhan
Yesus Kristus, maka saya bisa menyelesaikan tugas karya ilmiah “Bahaya Narkoba Bagi
Remaja. Kiranya dengan karya ilmiah ini, kita bisalebih mengenali lagi
bahayanya narkoba ketika kita mengkomsumsinyadan kita tau apa akibat jika kita
memakainya.
Saya juga
mengucapkan terimakasih kepada kakak-kakak dan teman-teman yang berkuliah di
STT Intim Makassar, yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Karya Ilmiah
dan memberikan arahaan kepada saya bagaimana membuat Karya ilmiah.
Akhir kata
semoga Karya ilmiah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, terkhusus para remaja
dan pengkomsumsi Narkoba. Sehingga, dapat mengurangi populitas pengkomsumsi
Narkoba. Dan Tugas Karya Ilmiah ini adalah sebagai tugas Filsafat Logika.
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar................................................................. 2
Daftar isi ...........................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
masalah......................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan Penulisan.................................................................................
D. Manfaat Penulisan..............................................................................
E. Metode penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Narkoba………………………………………..........................4
B. Jenis-jenis
Narkoba………………………………………………..............5
C. Penyebab Penyalahgunaan Narkoba oleh
Remaja……….........................11
D. Dampak Penyalahgunaan Narkoba bagi
Remaja…...................................15
E. Ciri-ciri Remaja yang telah
Ketergantungan Narkoba...............................17
F. Cara Pencegahan Penggunaan Narkoba
di Kalangan Remaja……...........18
BAB III PENUTUP
Kesimpulan...........................................................................
12
Saran.....................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan yang mengandung zat
adiktif/berbahaya dan terlarang) belakangan ini amat populer di kalangan
pelajar, dan generasi muda bangsa Indonesia, sebab penyalahgunaan narkoba
ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan hanya di kalangan anak-anak nakal
dan preman tetapi telah memasuki lingkungan kampus dan lingkungan terhormat
lainnya. Narkoba saat ini banyak kita jumpai dalam bentuk kapsul, tablet
dan tepung seperti ekstasi, pil koplo dan shabu-shabu, bahkan dalam bentuk
yang amat sederhana seperti daun ganja yang dijual dalam amplop-amplop.
Hal ini terjadi biasanya karena penawaran, bujukan,
atau tekanan seseoorang atau sekelompok orang kepadanya, misalnya oleh kawan
sebayanya. Didorong rasa ingin tahu, ingin memcoba, atau ingin memakai,
seseorsang mau menerima tawaran itu
Saat ini
para orang tua, ulama, guru, pejabat, penegak hukum dan bahkan semua kalangan
telah resah terhadap narkoba, sebab generasi muda masa depan
bangsa telah banyak terlibat di dalamnya.
Akibat leluasannya penjualan narkoba, secara umum
mengakibatkan timbulnya gangguan mental organik dan pergaulan bebas yang pada
gilirannya merusak masa depan remaja.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun Rumusan Masalah yang
akan diangkat dan dibahas dalam karya ilmiah ini yaitu meliputi:
a.
Apa yang
dimaksud dengan narkoba?
b. Apa saja
jenis-jenis narkoba?
c.
Apa faktor
yang mendorong pelajar untuk menggunakan narkoba?
d. Apa saja
dampak yang ditimbukan akibat penyalahgunaan narkoba?
e.
Bagaimana
ciri-ciri seorang yang telah kecanduan narkoba?
f.
Bagaimana
cara agar dapat terhindar dari narkoba?
C. Tujuan Penulisan
Penyalahgunaan
narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian
meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat
membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda
sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin
rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut
tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh
dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini
adalah kaum muda atau remaja. Karya Ilmiah ini bertujauan untuk :
1. Sebagai pengetahuan bagi para remaja
tentang bahaya narkoba bagi dirinya.
2. Sebagai sebuah refrensi sehingga para
remaja itu bisa mengerti tentang jenis - jenis Narkoba.
3. Orang tua mempunyai kesadaran untuk
memperhatikan anak meraka.
D. Manfaat Penulisan
Manfaatdaripenelitian iniadalahmemahami narkoba dan memahamipenyebabpenggunaannarkoba oleh
pelajar agar
pelajartidakterpengaruhdalampenyalahgunaannarkoba yang dapatmempengaruhimasadepanmereka, danjugasebagaireferensidanpertimbanganbagipembaca
yang inginmembuatsuatukaryatulisyang
berhubungandenganmasalahini.
E. Metode
Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi
yang diperlukan, penulis menggunakan metode pengumpulan sumber-sumber yang
berupa buku dan informasi dari media
massa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Narkoba
Narkoba (singkatan dari Narkotika,
Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika
dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun
disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku
seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan
psikologis. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan[1][4].
Selain "narkoba",
istilah lain yang diperkenalkankhususnyaolehDepartemenKesehatanRepublik
Indonesia adalahNapza yang merupakansingkatandariNarkotika,
PsikotropikadanZatAdiktif. Semuaistilahini, baik "narkoba" ataunapza,
mengacupadasekelompokzat yang
umumnyamempunyairesikokecanduanbagipenggunanya.Menurutpakarkesehatannarkobasebenarnyaadalahpsikotropika
yang
biasadipakaiuntukmembiuspasiensaathendakdioperasiatauobat-obatanuntukpenyakittertentu.Namunkinipresepsiitudisalahgunakanakibatpemakaian
yang telahdiluarbatasdosis.Hinggakinipenyebarannarkobasudahhampirtak bias
dicegah.Mengingathampirseluruhpendudukduniadapatdenganmudahmendapatnarkobadarioknum-oknum
yang tidakbertanggungjawab.Misalnyasajadaribandarnarkoba yang
senangmencarimangsadidaerah.Sekolah, diskotik, tempatpelacuran,
dantempat-tempatperkumpulangenk. Tentusajahalinibisamembuatpara orang tua,
ormas,pemerintahkhawatirakanpenyebarannarkoba yang begitumerajarela.
Upayapemberantasnarkoba pun
sudahseringdilakukannamunmasihsedikitkemungkinanuntukmenghindarkannarkobadarikalanganremajamaupundewasa.
B. Jenis-Jenis
Narkoba
a. Berdasarkan Golongan
1
Golongan I
Narkotika yang
hanyadapatdigunakanuntuktujuanpengembanganilmupengetahuandantidakdigunakandalamterapi,
sertamempunyaipotensisangattinggimengakibatkanketergantungan.Contoh : Heroin,
Kokain, Ganja.
2 Golongan II
Narkotika yang berkhasiatpengobatan,
digunakansebagaipilihanterakhirdandapatdigunakandalamterapidan /
atauuntuktujuanpengembanganilmupengetahuansertamempunyaipotensitinggimengakibatkanketergantungan.Contoh
:Morfin, Petidin
3
Golongan III
Narkotika yang berkhasiatpengobatandanbanyakdigunakandalamterapidan /
atautujuanpengebanganilmupengetahuansertamempunyaipotensiringanmengakibatkanketergantungan.Contoh
:Codein.
b.
Penggolongan Narkoba Menurut
Efeknya:
1)
Depresant
Depresant
memiliki efek menekan/ menurunkan fungsi sistem saraf pusat (Central Nervous
System/CNS), tetapi tidak harus membuat seseorang merasa depresi. Akibat
dari penggunaan golongan zat ini antara lain dapat menurunkan denyut nadi dan
fungsi pernafasan, menimbulkan rasa rileks dan ngantuk. Depresant dapat
mengakibatkan menurunnya tingkat koordinasi, konsentrasi dan keseimbangan.
Beberapa jenis depressant juga dapat menyebabkan euphoria (perasaan bahagia
yang berlebihan).
Depresantbiasanyadigunakanuntukmengurangikecemasan, stress danperasaan yang
tertahan (inhibition).Penggunaandalamdosistinggidapatmenyebabkanhilangnyakesadaranolehkarenanafasdandetakjantungmelemah.Efek
yang biasanyatampakpadapengguna depressant adalahsuara/bicarasepertitertelan,
gerakansempoyongandantidakterkoordinasi.Efeklainnyaadalahmual, muntah,
komadanmati.
Yang
termasuk dalam golongan depressant antara lain alcohol, ganja, opiates (heroin,
morfin, codein), methadone, obat
penenang/obat tidur, dan bahan pelarut (solvent).
2)
Stimulant
Stimulant
adalah kebalikan dari depressant yang bekerja dengan meningkatkan fungsi sistem
saraf pusat dan mempercepat produksi impuls saraf. Penggunaan stimulant akan
mengakibatkan meningkatnya detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, meningkatkan
kewaspadaan, gairah/ semangat dan energi, dan mungkin meningkatnya rasa percaya
diri. Penggunaan stimulant juga dapat mengakibatkan menurunkan nafsu makan,
pupil mata membesar, talkative, agitasi dan susah tidur. Sebagian stimulant
dapat mengakibatkan rasa haus dan mengurangi kelelahan.
Penggunaan
dalam dosis besar dapat menimbulkan rasa cemas, panic, sakit kepala, pandangan
kabur, kram perut, agresi dan paranoia. Yang termasuk dalam kelompok stimulant
antara lain: nikotin, kafein, amphetamine, kokain, dan tablet pelangsing
(duramine, sanorex dan lain-lain).
3)
Hallusinogens
Cara kerja
hallusinogens adalah dengan mengaburkan persepsi pengguna terhadap realita yang
ada baik penglihatan, pendengaran, maupun orientasi terhadap waktu/tempat. Efek
hallusinogens biasanya susah untuk diprediksi. Efek psikologis sangat
bergantung pada mood dan konteks pada saat menggunakannya. Hallusinogens dapat
mempengaruhi perasaan emosi, euphoria, dan rasa bahagia. Efek negatif yang
sering timbul adalah perasaan panik, paranoia, dan kehilangan hubungan dengan
realita. Efek hallusinogens pada fisik ditandai dengan pembesaran bola mata,
hilangnya nafsu makan, meningkatkan aktivitas, bicara atau tertawa-tawa, rahang
berdetak, berkeringat, dan kadang-kadang terjadi kram perut dan mual-mual.
Yang
termasukdalamkelompokiniantara lain
LSD (Lysergic Acid Diethylamide),
magic mashroom (psilosibin), mescaline (peyote cactus), PCP (Phencyclidine),
ecstasy, ketamine, danmarijuana
(ganja).
c.
Jenis Norkoba yang Sering disalah Gunakan
1.
Opium
Opium adalah
jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung
atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok
ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang
dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket
Pada
mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar bugar dan mampu berimajinasi dan
berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama. Tak lama kemudian kondisi
kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir dengan tidur pulas bahkan
koma. Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi bagian dari hidupnya.
Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi
opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan merasakan sakit yang luar biasa jika
tidak bisa memperolehnya.
Kesehatannya
akan menurun drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan
nafsu makannya menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya
terus menyusut.
2. Morphine
Orang yang
mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang
berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis
pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.
Kecanduan
bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah
berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan
memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan
frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa
menyebabkan koma yang berujung pada kematian.
C. Penyebab Remaja Menggunakan Narkoba
Dari berbagai pengguna, pengedar dan
pembuat narkoba tentunya memiliki penyebab melakukan hal tersebut baik internal
maupun ekternal. Yang menyebabkan para remaja dan masyarakat menjadi korban
keganasan narkoba terbagi menjadi beberapa faktor:
a. Faktor Internal
1.
Tidak
mempunyai motivasi hidup
Motivasi
hidup adalah dorongan untuk apa seseorang hidup di dunia ini, setiap orang
tentu mempunyai tujuan, impian yang akan dicapai. Untuk mencapai impian harus
ada motivasi atau dorongan, baik dorongan itu berasal dari diri sendi maupun
dari luar.Para generasi muda atau yang terlibat memakai narkoba yang disebabkan
oleh karena tidak mempunyai motivasi hidup disebabkan tidak adanya dorongan
kemana arah hidup dan tujuan hidup yang akan dijalaninya, sehingga seorang anak
yang tidak mempunyai motivasi maka hidupnya tidak akan punya arah dan
terombang-ambing.Hal ini disebabkan oleh tidak adanya arahan dari lingkungan
terutama lingkungan keluarga.
2.
Ingin
terlihat gaya
Narkoba
tentu dapat membuat pemakainya lebih berani, keren, percaya diri, kreatif,
santai, dan lain sebagainya walaupun bersifat sementara. Efek keren yang
terlihat oleh orang lain tersebut dapat menjadi trend pada kalangan tertentu,
sehingga orang yang memakai zat terlarang itu akan disebut trendy, gaul, modis
dan sebagainya. Jelas bagi orang yang ingin gaul oleh golongan/kelompok itu, ia
yang harus memakai zat haram tersebut.
3.
Memberi
ketenangan dan mehilangkan rasa sakit
Dalam
kehidupan manusia tidak akan terluput dari berbagai masalah, ada masalah itu
rumit ataupun ringan, namun seseorang yang mempunyai permasalahan selalu
bingung dan panik nmenghadapinya dan tidak mampu mencari solusi pemecahannya,
sehingga banyak yang lari dari masalah yang dihadapi.Maka narkoba yang sering
dijadikan tempat pelarian dari masalah yang dihadapi. Menurut seseorang yang
sedang panik dan stress, narkoba dapat menghilangkan rasa sakit. Sesuai
hakekatnya, narkoba biasa digunakan oleh tim medis yang berwenang untuk
menghilangkan rasa sakit. Tapi karna sekarang narkoba mudah didapatkan dari
oknum yang tak bertanggung jawab, orang menyalahgunakan untuk menghilangkan
rasa sakit yang tidak tertahankan lagi. Walaupun hanya bersifat sementara dan
berakibat fatal terhadap tubuh.
4.
Ikut-ikutan
dan solidaritas geng
Orang yang
sudah menjadi korban penyalahgunaan narkoba akan berusaha mengajak orang lain
yang belum terkontaminasi narkoba agar bersama merasakan penderitaan yang
dialaminya. Pada awalnya pengedar akan menjerat calon korbannya dengan
membagi-bagikan secara gratis. Setelah itu pengedar akan meminta bayaran kepada
calon korbannya. Orang lain yang melihat asyiknya menggunakan zat terlarang itu
bisa jadi akan mengikuti gaya tersebut. Ikut-ikutan tidak terlepas dari eratnya
solidaritas geng, kenapa? Karna pada suatu kelompok/geng mempunyai rasa
kekerabatan yang tinggi antar sesama anggotanya. Jika ketua atau orang yang berpengaruh
pada geng tersebut mengkonsumsi narkoba maka secara terpaksa ataupun tidak
terpaksa anggotanya akan mengkonsumsi barang haram tersebut, agar
memperlihatkan rasa senasib dan sepenanggungan.
b. Faktor
Eksternal
1.
Kurangnya
perhatian orang tua
Secara umum
penyebab seorang anak yang terjerumus pada hal-hal yang bersifat negatif
terutama narkotika penyebab utamanya adalah orang tua. Karena dari hasil
pantauan pihak yang berwenang seperti BNN , Usia remajalah yang paling dominan
ikut terlibat pemakaian obat-obat terlarang ini. Secara umum penyebabnya adalah
anak kurang perhatian dari orang tua. Orang tua sering mengukur segala sesuatu
dengan uang. Apabila seorang anak diberi uang maka sudah tuntaslah
kewajibannya, bagi orang tua yang mempunyai tindakan seperti ini terhadap
anaknya , maka kesempatan ini yang digunakan oleh si anak untuk menggunakan
obat terlarang atau narkotika. sering penyebab penyalahgunaan narkoba pada
remaja tidak selalu dibebankan kepada anak, tapi melihat bagaimana peran orang
tuanya. Melihat kondisi zaman sekarang yang mana keperluan serba sulit, peran
ekonomi orangtua sangat berpengaruh. Tapi orangtua jangan lupa perannya
terhadap anak. Menurut psikolog anak Seto Mulyadi, jika orangtua yang sibuk
dengan pekerjaannya saja, kurang memerhatikan anaknya dan memberi kasih sayang
kepada anaknya dengan uang dan harta benda. Maka anak itu akan merasa bebas.
Jadi peranan orangtua sangat berpengaruh terhadap kehidupan anaknya.
2.
Pendidikan
Agama oleh Keluarga
Apabila dalam
kehidupan manusia kurangnya pendidikan agama apalagi tidak mengenal sama
sekali, semua ini berarti manusia tersebut tidak ada pegangan hidup sama
sekali, sama halnya dengan sebuah rumah yang tidak mempunyai pondasi atau dasar
dari sebuah bangunan. Apabila rumah tidak mempunyai pondasi maka apabila ada
badai atau gempa bumi maka rumah akan mudah roboh dan hancur, begitu juga
dengan manusia apabila tidak ada pegangan maka akan mudah hancur
kehidupannya.Dalam sebuah keluarga yang tidak menanamkan nilai-nilai agama dan
pendidikan agama kepada anaknya. Maka anak akan terbentuk pribadi yang memiliki
karekter yang menyimpang. Sehingga mereka akan cendrung melakukan hal kriminal
seperti penggunaan narkoba tanpa sepengetahuan orangtua.
3.
Kemajuan
Teknologi
Semakin
canggihnya alat teknologi komunikasi seperti handphone dan internet akan
mempermudah dan memperlancar hubungan antara pengedar dan calon pengguna
narkoba. Jika seorang anak yang diberi kebebasan untuk mengunakan internet
tanpa adanya pantauan dari orangtua, maka makin mudahlah pengedar narkoba
menjerat korbannya kapan saja dan dimana saja.
D. Dampak Penggunaan Narkoba
Dampak penggunaan narkoba yang
berkepanjangan dan dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan antara lain :
a. Otakdansusunansarafpusat, dapat terjadi :
-
gangguandayaingat
-
gangguanperhatianataukonsentrasi
-
gangguanbertindakrasional
-
gagguanperserpsisehinggamenimbulkanhalusinasi
-
gangguanmotivasi, sehinggamalassekolahataubekerja
-
gangguanpengendaliandiri,
sehinggasulitmembedakanbaikdanburuk.
b. saluranpernafasan, dapatterjadi:
-
radangparu (Bronchopnemonia)
-
pembengkakanparu (OedemaParu)
c. jantung dapat
terjadi:
-
peradanganototjantung
-
penyempitanpembuluhdarahjantung.
F.
Cara Pencegahan Penggunaan Narkoba di Kalangan Remaja
Banyak hal yang masih bisa dilakukan
untuk mencegah remaja
menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus
penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu :
1.
Primer
Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,
penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll.
Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap
intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai
bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2.
Sekunder
Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan
(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake)antara 1 –
3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi
dan terapi komplikasi medik, antara 1 – 3 minggu untuk melakukan pengurangan
ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.
3.
Tersier
Tersier yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan
dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi,
antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase
sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu
mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa
kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan
alternatif dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Sebagaimana yang telah diulas dan
kita ketahui bersama bahwa narkoba merupakan bahan dan zat yang sangat
berbahaya bila disalahgunakan. Dampak negatif yang ada dalam narkoba tidak saja
dapat merusak generasi bangsa, akan tetapi akan merusak kesehatan serta
kejiwaan penggunanya. Rusaknya kejiwaan yang diakibatkan dari memakai narkoba
dikarenakan pengaruh candu dan daya dorong yang ada dalam pengaruh narkoba.
Oleh karena itu jangan pernah sekali-kali untuk berniat mencoba narkoba, karena
sekali kamu mencoba dan memakai narkoba, maka sesungguhnya kamu telah
menempatkan dirimu kejurang yang cukup membahayakan.
2.
Saran
Setelah membaca karya tulis ini,
semoga para remaja bisa membuka matanya
akan bahaya dari penggunaan narkoba. Jangan terpengaruh oleh
lingkungan atau tren masa kini yang menyebutkan bahwa, “Ketinggalan jamanlah
orang yang tak mengonsumsi narkoba.” Janganlah kita berasumsi seperti itu,
bahkan mungkin pengguna narkoba adalah orang-orang yang tak ‘gaul’ dalam
persoalan medis kedokteran atau kesehatan. Jadilah orang cerdas yang tak mudah
terjerumus ke dalam lingkungan narkoba yang sudah tentu mengancam kesehatan
jiwa, rohani dan sebagainya.
DAFTAR
PUSTAKA
Anwar,
Dessy. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Terbaru. Surabaya: Amelia
Amin, Ahmad.
1991. Bahaya Narkoba. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Padmini, Dyah. 2000. Narkotika dan Psikotropika. Bandung: Angkasa
-------, 2010.Narkoba. Wikipedia bahasa Indonesia
Comments
Post a Comment
no SARA NO pornografi